Pages

Gili Kondo: Pesona Akuarium Alami di Timur Laut Lombok

Kiranya, suatu anugerah bagi saya lahir hingga beranjak remaja di Lombok. Pulau yang memiliki banyak pantai menawan. Bahkan, cukup berkendara motor selama 20 menit, saya sampai di Labuhan Haji. Pantai yang biasa saya datangi bersama kawan-kawan. Menantikan matahari terbit sambil membersihkan paru-paru dengan udara berbumbu garam.

Selain Labuhan Haji, beberapa pantai di Lombok yang pernah saya kunjungi, antara lain: Senggigi, Kerandangan, Sekotong, Kute, Ketapang, dan Seger. Juga sebuah pulau kecil berpasir putih, berpanorama cantik, terbebas polusi, yang namanya telah mendunia: Trawangan. Gili yang bahkan telah empat kali saya datangi namun gumaman saya tetap sama, "Ini di Lombok atau luar negeri?" Ungkapan yang tak berlebihan, saya kira, saking banyaknya bule berseliweran mengalahkan jumlah pelancong lokal.


Beranjak dari frekuensi kunjungan yang cukup sering ke Gili Trawangan itulah, saya pun amat tertarik mengunjungi Gili Kondo. Bagaimana saya tidak termagnet? Banyak orang Lombok yang tidak tahu keberadaan gili ini. Di lingkup keluarga saya pun, sedikit sekali yang tahu.

Selain itu, faktor jarak juga memungkingkan saya untuk lebih cepat mencapai pulau yang masuk wilayah Kecamatan Sambelia ( Lombok Timur ) ini. Dibandingkan ke Gili Trawangan yang memakan waktu kurang lebih 4 jam dari rumah saya di Pancor, saya bisa mencapai Gili Kondo dalam waktu 2 jam. Itu sudah termasuk penyeberangan dengan perahu motor.

Bagi backpacker yang telah berada di Mataram, ibukota Nusa Tenggara Barat, harus menempuh perjalanan kurang lebih 75 km lagi untuk sampai di sini. Dari Terminal Mandalika naik engkel, sejenis bison, tujuan Labuhan Lombok. Turun di pertigaan Pasar Labuhan Lombok. Lanjut dengan carry, sejenis angkutan desa, hingga depan jalan masuk Taman Wisata Gili Lampu.

Alternatif lain, dari Terminal Mandalika, Anda berangkat pagi-pagi sekali dengan engkel tujuan Belanting, Sembalun. Ongkosnya Rp20 ribu/orang. Anda bisa diantarkan sampai depan jalan masuk Taman Wisata Gili Lampu. Lalu, jalan kakilah sekitar 30 meter ke arah kanan. Anda pun akan jumpai orang-orang yang siap mengantar ke Gili Kondo.

Urusan akomodasi, ada beberapa opsi. Menginap di Pondok Gili Lampu yang berada di areal taman wisata, kemping di Gili Kondo, atau menyewa bungalow di Gili Kondo. Di Pondok Gili Lampu, tersedia 7 kamar dengan rentang tarif Rp75 ribu hingga Rp125 ribu per malam.

Mau kemping tapi tidak bawa tenda? Tak perlu khawatir. Pak Wiyanto, pemilik Pondok Gili Lampu menyewakan tenda ukuran 5x5 m dengan sewa Rp200 ribu per malam. Anda bisa kemping di sisi timur Gili Kondo. Sore snorkeling. Malam buat api unggun sembari bakar-bakar jagung dan ikan. Lalu, paginya menyaksikan sunrise spektakuler. Untuk menikmati itu semua, Perama Tour sebagai pengelola Gili Kondo akan menarik biaya Rp50 ribu per grup kemping. Itu sudah termasuk tiket masuk dan biaya keamanan.

Nah, bagi pasangan yang ingin berbulan madu di Gili Kondo, tersedia 4 buah bungalow milik Perama Tour yang bisa Anda inapi. Semalamnya Rp500 ribu. Mahal? Relatif. Saya rasa harga tersebut sepadan dengan pengalaman romantis yang akan Anda peroleh bersama pasangan di pulau yang kini daratannya tinggal 6,7 ha ini.
  
Tak Afdhal Tanpa Snorkeling Setiba di Taman Wisata Gili Lampu, saya bersama dua kawan mengaso sebentar di salah satu berugak (beranda, bahasa Sasak). Angin pantai nan sepoi-sepoi membelai wajah kami.

Setengah jam menunggu, saya dan dua teman akhirnya naik perahu motor Bidara Island yang bisa dimuati 15 penumpang. Sayang, hanya kami bertiga penumpangnya. Sehingga kami dianggap charter dan harus membayar Rp150 ribu untuk tiga orang. Rugi sebenarnya. Karena jika memenuhi kuota 15 penumpang, kami cukup membayar Rp10 ribu – Rp15 ribu per orang. Saya sudah mencoba menawar, tapi tetap segitu. Baiklah. Tak apa. Pengalaman pertama memang sering kali amat ‘berharga’.

Butuh waktu 30 menit untuk menyeberang ke Gili Kondo. Normalnya 15-20 menit, tergantung kondisi ombak. Waktu itu, laut sedang pasang, ombaknya cukup besar. Ketersediaan pelampung di perahu cukup ampuh menggerus rasa waswas saya.

Pelan tapi pasti, perahu kami pun merapat di sisi timur Gili Kondo. Hamparan pasir putihnya laksana cermin yang memantulkan sinar matahari yang sedang tegak lurus di atas kepala. Agak menyilaukan mata. Bagusnya, visibilitas air laut pun tinggi. Jangkauan pandang ke bawah laut Gili Kondo makin jelas.

Begitu turun dari perahu, hawa yang menyengat terasa di kulit. Kendati tak bawa kacamata hitam, namun saya masih bisa tersenyum karena bawa sunblock. Sebab, agenda utama saya di Gili Kondo ini adalah snorkeling. Menguak keindahan alam bawah laut Gili Kondo. Setidaknya sunblock membantu mengurangi tingkat kegosongan kulit saya yang memang sudah matang eksotis ini.

Di salah satu dari dua berugak yang tersedia, kami letakkan barang sembari melempar pandangan ke sisi timur yang menampakkan gradasi air laut. Dari biru tua, biru muda, hijau toska, lalu semakin ke tepi makin bening. Siapa pun yang telah berada di sini, dijamin akan gatal hatinya untuk segera menyeburkan diri.

Ingin berkano? Cukup bayar Rp15 ribu, kanonya bisa Anda pakai sepuasnya. Satu lagi yang perlu dicatat, pihak Perama Tour akan menarik bayaran Rp10 ribu. Ini karcis resmi sebagai tiket masuk Gili Kondo.

Untung teman saya membawa dua alat snorkeling. Jadi, saya tidak perlu mengeluarkan Rp25 ribu lagi per satu alat snorkeling yang disewakan di situ. Kalau butuh pelampung, tinggal pinjam ke pengelola Gili Kondo, yakni Perama Tour. Cuma-cuma, kok! Saya pun tak tahan memulai snorkeling. Sendal gunung tetap saya pakai. Sebagai pengganti fins.

Pelan-pelan saya masuk ke dalam air. Aklimatisasi. Saya celupkan kepala dan edarkan pandangan. Wow! Rasa ingin tahu saya makin terkatrol. Saya ke tengah. Mendekati ikan-ikan yang berjoged riang di atas terumbu karang yang warna-warni.

Berkali-kali saya berdecak kagum. Serius, indahnya bukan main! Berdasarkan pengalaman saya snorkeling di Gili Trawangan; di Pulau Kiluan, Lampung; dan di Pulau Babi Besar, Belitong; saya berani bilang kalau koral dan terumbu karang Gili Kondo jauh lebih juara!

Bintang lautnya berpencar-pencar. Ada biru juga merah. Koralnya memamerkan warna yang lebih kaya lagi. Kuning, hijau, oranye, biru, putih, jingga, cokelat, dan lainnya. Anemonnya apalagi. Andai paham lebih banyak tentang hewan-hewan ini, ingin rasanya saya menyentuhnya. Namun, setahu saya beberapa spesies memiliki sengat. Niat itu pun saya urungkan.

Hal lain yang lebih menarik lagi adalah kontur daratan bawah laut Gili Kondo. Dari paparan yang hanya beberapa meter itu terbentuk dinding. Laiknya patahan. Datar, curam, lantas datar lagi. Di situ airnya berwarna biru gelap. Kedalamannya mencapai 15 meter. Namun, dari sisi itulah, mata saya bisa menangkap pemandangan terumbu karang yang jauh lebih bagus lagi.

Saya pun mencoba meluncur ke bawah. Menggodai ikan-ikan yang asyik berkumpul. Entah apa yang sedang mereka celotehkan. Saya tertarik ikut nimbrung. Hmmm… bisa jadi mereka menanti santapan siang.

Aha! Saya ke daratan. Mengambil buah pisang yang saya bawa sebagai sangu. Kembali saya berenang ke arah gerombolan ikan-ikan yang warna dan gerakannya saja mampu bikin mata saya melek terus. Saya hancurkan buah pisang dan taburkan di dekat mereka. Hei, mereka mendekati saya! Berkerumun. Menyambar remah-remah pisang dengan mulut mereka yang membuka dan menutup. Sungguh lucu dan menggemaskan.

Inilah cuci mata yang sesungguhnya. Pajangan Tuhan di etalase alam yang menunjukkan kemahaan-Nya.

Sensasi Liburan Primitif di Gili Meno Lombok

Gili meno adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Lombok sendiri memiliki beberapa buah gili, contohnya seperti pada posting-posting saya yang sebelumnya. Gili Meno Lombok merupakan pulau yang terletak di antara dua buah gili lainnya, yakni Gili Trawangan dan Gili Air.

Akses

Gili Meno Lombok, dapat dicapai dalam waktu sekitar 45 menit dari pelabuhan Mataram ( bangsal ) dengan menggunakan speedboat sewaan atau perahu kecil yang menjadi kendaraan transportasi umum satu-satunya dari Mataram. Kapal tersebut rutenya juga mengelilingi beberapa gili yang ada di sekitar Gili Meno.

Jadwal keberangkatan kapal tersebut yaitu antara pukul 9.00-10.00 pagi dan 14.00-15.00 sore tiap harinya. Atau jika anda berminat menyewa speedboat sendiri, maka beberapa speedboat sewaan dapat anda jumpai di pelabuhan. Agar lebih hemat, anda harus mencari teman atau wisatawan yang juga ingin menuju ke Gili-gili tersebut. Karena ongkos sewa speedboat lumayan mahal.

Penduduk Asli

Gili Meno Lombok hanya berpenduduk sekitar 300 orang saja. Di pulau berpasir putih itu, anda tidak akan bisa menemukan kendaraan bermotor. Kendaraan yang biasa digunakan oleh para penduduk pulau hanyalah kuda.

Namun, suasana pulau yang sepi dan masih jarang dikunjungi oleh wisatawan, dijamin dapat membuat anda yang menyukai ketenangan dapat merasakan sensasi primitif yang berbeda dalam liburan di pulau ini.

Taman Burung dan Snorkeling

Terdapat sebuah taman burung di tengah pulau Gili Meno Lombok. Koleksinya cukup lengkap, mulai dari burung langka dalam negeri seperti Nuri, ataupun beberapa jenis burung asal luar negeri dapat anda jumpai disini.

Jika anda menyukai snorkeling, maka banyak terdapat pemandangan terumbu karang yang indah beserta ikan-ikan hias air laut yang bebas berenang di laut dangkal sekitar pulau.
Anda pun dapat belajar menyelam di Gili Meno, karena sebuah tempat kursus menyelam yang menyewakan peralatan diving akan mengajarkan pada anda yang belum pernah menyelam dengan sabar dan ramah.

No ATM

Ingatlah untuk membawa uang dalam bentuk cash jika berlibur ke Gili Meno, sebab tidak mungkin anda akan menjumpai mesin ATM disana. Jadi, daripada anda kehabisan bekal, maka sebaiknya rencanakan dengan matang apa saja yang akan anda lakukan di pulau terpencil tersebut, beserta biaya yang kira-kira diperlukan.

Nah, selamat berlibur

Gili Air Lombok : Pulau Kecil yang Masih Natural di Utara Lombok

















INFOBACKPACKER.COM – Gili air, merupakan salah satu bagian dari Tiga gili yang terdapat di Pulau Lombok.  Di Lombok, terdapat kawasan wisata dunia yang di kenal dengan nama Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili air. Di kawasan Gili air ini, terdapat Spot snorkeling dan diving yang sangat sayang untuk di lewatkan. Gili air merupakan pulau dengan luasan 170 Ha, dan berpenduduk yang jarang. Pulau ini merupakan tempat wisata favorit bagi mereka yang mencari ketenangan dan ingin lebih terlibat secara interaksi sosial dengan penduduk asli pulau ini.

Menjejakkan kaki di pulau  ini, memberikan suasana yang menarik, sinar matahari, pasir putih dan biru nya air laut menyambut kedatangan ku kali ini.  Kali ini aku berjalan menikmati keindahan Pulau Gili Air. Sebuah pulau yang terletak di Lombok. Pulau yang merupakan kawasan wisata favorit bagi para traveler dan backpacker yang ingin menyendiri dan menikmati indah nya suasana pedesaan khas Lombok.  Baru saja aku berjalan dari pelabuhan Gili Air, aku sudah di sambut dengan senyuman ramah masyarakat Pulau ini, senyuman ucapan selamat datang di indah nya Pulau kami. Suasana damai dan kekeluargaan di pulau ini, memberikan rasa nyaman bagi ku, seolah olah aku merupakan bagian dari mereka.

Berjalan menikmati indahnya sepanjang pantai di Gili Air, memberikan gambaran betapa cantik dan luasnya negeriku. Hamparan pasir putih yang membentang luas, air laut yang jernih berwarna biru, barisan terumbu karang dan ikan ikan karang yang selalu bermain dan menemani kita menjelajah alam mereka, laut negeri ku memang indah.


Selain pantai yang indah, di pulau ini, terdapat beberapa operator selam yang akan menemani kita dalam pengembaraan dunia bawah laut. Mereka juga  menawarkan memberikan kursus singkat untuk mengenal dunia bawah laut.  Tempat snorkling yang dapat kita kunjungi ada di bagian timur dari Gili Air, lebih tepatnya di bagian Timur dari pantai ini. Kita akan dimanjakan dengan  tarian ikan ikan karang yang akan menemani kita selama kita melakukan snorkeling. Tempat untuk melakukan snorkeling  sangat mudah untuk kita capai, hanya perlu berjalan menuju bibir pantai. Dan, voila. Ikan ikan karang akan menemani kita.  Kawasan snokling ini memiliki kedalaman sekitar 1 meter 50 cm sampai dengan kedalaman 3 meter.

Gili Air Lombok

Gili Air, merupakan salah satu bagian dari Tiga gili yang terdapat di Pulau Lombok.  Di Lombok, terdapat kawasan wisata dunia yang dikenal dengan nama Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Di kawasan Gili Air ini, terdapat Spot snorkeling dan diving yang sangat sayang untuk dilewatkan. Gili Air merupakan pulau dengan luasan 170 Ha, dan berpenduduk yang jarang. Pulau ini merupakan tempat wisata favorit bagi mereka yang mencari ketenangan dan ingin lebih terlibat secara interaksi sosial dengan penduduk asli pulau ini.

Menjejakkan kaki di pulau  ini,memberikan suasana yang menarik, sinar matahari, pasir putih dan biru nya air laut menyambut kedatanganku kali ini.  Kali ini aku berjalan menikmati keindahan Pulau Gili Air. Sebuah pulau yang terletak di Lombok. Pulau yang merupakan kawasan wisata favorit bagi para traveler dan backpacker yang ingin menyendiri dan menikmati indahnya suasana pedesaan khas Lombok.


Baru saja aku berjalan dari pelabuhan Gili Air, aku sudah disambut dengan senyuman ramah masyarakat Pulau ini, senyuman ucapan selamat datang di indah nya Pulau kami. Suasana damai dan kekeluargaan di pulau ini, memberikan rasa nyaman bagiku, seolah-olah aku merupakan bagian dari mereka.

Berjalan menikmati indahnya sepanjang pantai di Gili Air,memberikan gambaran betapa cantik dan luasnya negeri ku. Hamparan pasir putih yang membentang luas, air laut yang jernih berwarna biru, barisan terumbu karang dan ikan ikan karang yang selalu bermain dan menemani kita menjelajah alam mereka, laut negeri ku memang indah.




Selain pantai yang indah, di pulau ini, terdapat beberapa operator selam yang akan menemani kita dalam pengembaraan dunia bawah laut. Mereka juga  menawarkan memberikan kursus singkat untuk mengenal dunia bawah laut.  Tempat snorkling yang dapat kita kunjungi ada di bagian timur dari Gili Air, lebih tepatnya di bagian Timur dari pantai ini.

Kita akan dimanjakan dengan  tarian ikan-ikan karang yang akan menemani kita selama kita melakukan snorkeling. Tempat untuk melakukan snorkeling  sangat mudah untuk kita capai, hanya perlu berjalan menuju bibir pantai. Dan, voila. Ikan-ikan karang akan menemani kita.  Kawasan snokling ini memiliki kedalaman sekitar 1 meter 50 cm sampai dengan kedalaman 3 meter,  sedangkan untuk lebih dalam di kawasan ini, sudah di pasang pengaman berupa tali. Tali ini berfungsi sebagai penanda agar kita tahu bahwa kita melewati kawasan yang aman untuk melakukan snorkeling dan tali tersebut dapat juga digunakan sebagai alat bantu pegangan untuk kita jika dalam keadaan panik, karena kita sudah melewati kawasan aman untuk snorkeling.

Di pulau air ini, tidak banyak terdapat hotel ataupun penginapan, layaknya Gili Trawangan,  bisa dikatakan pulau ini cukup sepi keadaanya. Tetapi kita bisa mendapatkan penginapan di kawasan ini, di hotel berbintang, guest house ataupun rumah penduduk. Hotel berbintang dengan mudahnya dapat kita temukan.

Setelah kita mendaratkan kaki di pulau ini, dekat dengan pelabuhan, terdapat penginapan berbintang yang memiliki bangunan menyerupai bungalow, kita dapat menyewa  penginapan ini, dan kita akan disuguhi dengan pemandangan langsung laut yang cantik dan indah,  karena posisi penginapan yang sangat dekat pantai dan laut. Selain itu, tidak jauh dari penginapan, terdapat operator selam yang bisa langsung kita hubungi untuk menemani untuk penjelajahan dunia bawah laut. Di samping hotel berbintang, kita bisa mendapatkan suasana liburan yang berbeda, yaitu dengan  menginap di rumah penduduk lokal yang berada di Pulau Gili Air ini.



Penduduk di pulau air ini sangat ramah, mereka dengan tangan terbuka akan menerima kehadiran kita. Mereka menyambut kedatangan kita sebagai tamu. Namun, tentu saja dengan terlebih dahulu mengenalkan kan diri kita, berperilaku sopan serta tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma lokal masyarakat Pulau Gili Air. Memberikan sedikit buah tangan dan uang yang dapat di katakan sebagai uang kebersihan untuk si pemilik rumah merupakan salah satu bentuk penghargaan kita sebagai seorang tamu yang datang untuk menginap. Kita akan  lebih merasakan suasana backpacking, dengan menginap di rumah penduduk, tidur  di rumah penduduk lokal, makan bersama dengan mereka, dan juga melihat aktivitas mereka.

Pulau Gili Air ini, merupakan kawasan yang ideal untuk menyendiri. Sepi, hanya bertemankan suara ombak dan burung camar yang sedang mencari ikan di laut. Pasir pantai yang putih bersih. Menambah indah nya nuansa liburan yang ditawarkan dari pulau ini. Interaksi sosial dengan masyarakat lokal, turut menambah suasana liburan. Menjauhkan diri dari hiruk pikuk Ibukota dan mengasingkan diri di pulau ini, merupakan pilihan yang menarik.

Sebagai informasi untuk tarif dan juga bagaimana mencapai kawasan Gili Air:

1.      Jika kita juga ingin mengunjungi Gili Trawangan, kita menuju kawasan pelabuhan Bangsal. Dari pelabuhan Bangsal ini terdapat kapal menuju Gili Trawangan. Dengan harga tiket Rp 10.000 kita sudah bisa menyeberang kawasan ini dan menikmati juga keindahan Gili Trawangan.

2.      Dari Gili Trawangan, tersedia kapal untuk kembali ke Gili Air ini, dengan harga tiket sebesar Rp 8.000, kapal ini memberangkatkan penumpang dengan tepat waktu pukul 08.00 WITA. Dan kapal terakhir untuk berangkat dari Gili Air menuju pulau Gili Trawangan , pada pukul 15.00 WITA.



3.      Tetapi, jika kita terlambat bertemu kapal tersebut, kita bisa menyewa perahu boat sebesar Rp 235.000 dari Gili Trawangan  dan akan mengantar kita  menuju Gili Air.

4. Untuk mendapatkan suasana yang berbeda, maka kita dapat menyewa kapal yang bisa menyuguhkan kita pemandangan bawah laut, dengan harga Rp 315.000 

5.      Untuk penyewaan alat snorkeling hanya terdapat di Gili Trawangan dengan harga Rp 35.000, tidak tersedia di Gili Air.

6.      Penginapan di  Gili tersedia dengan tarip 65.000 sampai dengan Rp 500.000 per malam, tergantung jenis penginapan apa yang kita inginkan.

7.      Jarak tempuh antar Gili Air dan Gili trawangan sekitar 25 menit.








Gili Island Tourism Map

Sedikit share dari saya apabila anda yang belum tahu pasti dimana sebenarnya lokasi gili, di bawah ini anda bisa melihat peta lokasinya.









Gili Trawangan, Surga Turis di Lombok


Kompas.com, Serombongan wisatawan menikmati suasana siang dengan berendam di kolam renang sambil menikmati minuman dan sajian menu lain di Gili Trawangan. Tempat itu banyak dikunjungi turis muda usia.

Gili Trawangan target ke dua setelah Gunung Rinjani, begitulah rencana awal saya dan teman-teman sebelum meninggalkan Jogja menuju Lombok, yah sekalian saja habis naik gunung langsung ke pantai apalagi Gili Trawangan sangat terkenal dengan keindahan pantainya, mumpung ada kesempatan ke Lombok. Seperti kata pepatah “sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”.
                                   
Kami turun dari Rinjani lewat pintu Senaru di Kecamatan Bayan Lombok Utara. Tenyata kami sampai saat hari sudah agak malam jadinya kami bermalam dulu di desa Senaru. Dari Senaru naik mobil mini bus kesokan harinya menuju pelabuhan Bangsal, yang merupakan tempat penyeberangan menuju pulau Gili Trawangan.

Dari pelabuhan Bangsal menuju Gili Trawangan ditempuh sekitar 45 menit dengan menggunakan perahu kecil, setelah membeli tiket, harus menunggu sebentar sampai penumpang mencukupi. Setelah dianggap sudah cukup barulah perahu tersebut berangkat.

Sampai di Gili Trawangan, kami langsung melapor dan mendata diri di pos keamanan. Sempat kebingungan juga, habis melapor mau menaruh carrier dimana. Karena kami berlima semua bawa carrier yang cukup besar. Namun petugas keamanan disana tenyata sangat baik dan ramah, mungkin karena sudah terbiasa dengan orang-orang yang nggak jelas seperti kami.

Merekalah yang menawari kami untuk menyimpan carrier di pos penjagaan dan meminjamkan ruangannya untuk berganti pakaian, berhubung setelah melihat sekeliling, kayaknya cuma saya yang memakai celana jeans panjang dengan baju hitam tebal, ditengah cuaca yang sangat panas. Saya pun sempat menjadi bahan tertawaan teman-teman.

Setelah itu, kami berjalan-jalan menikmati pemandangan, sekaligus mencari lokasi untuk mendirikan tenda. Sungguh luar biasa memang, panorama pantai yang sangat indah, dengan pasir putih disepanjang pantai. Sebagian besar pengunjung adalah turis asing, ada yang hilir mudik bersepeda, naik cidomo (semacam dokar), atau sekedar jalan kaki, seolah-olah mereka di negerinya sendiri.

Transportasi di Gili Trawangan hanya cidomo dan sepeda, sehingga udaranya sangat segar, jauh dari polusi. Pulaunya yang kecil bisa dikelilingi dengan bersepeda maupun jalan kaki (jika cukup kuat).

Rencana awal untuk mendirikan tenda kembali di tunjau ulang, kami tak melihat ada tenda berdiri, kamu pun tak mau jadi pusat perhatian, mendirikan tenda gunung di siang bolong, pinggir pantai lagi. Padahal fisik sudah cukup lelah, belum ada istirahat sejak mendaki Gunung Rinjani. Menyewa penginapan tidak masuk dalam daftar rencana. Kami berlima masih mengandalkan kiriman dari orang tua. Dana sudah memprihatinkan, belum lagi rencana selanjutnya untuk mampir di Bali dan ongkos pulang.

Akhirnya kami mencoba menggunakan keajaiban komunikasi, dan menggunakan segala potensi, jaringan (link) pertemanan, organisasi, suku, daerah dan lain-lain. Ajaib, lewat telepon dari teman, ternyata temannya teman punya teman lagi yang punya penginapan, dan ternyata juga sedaerah dengan saya. Kami pun mendapatkan diskon sampai 85 persen dari harga normal. Setelah itu saya ketemu lagi dengan temannya teman, wah kali ini ditawari ikut diving, tapi saya tidak cukup kuat, berhubung fisik masih kelelahan. Wah, benar-benar nasib lagi mujur.

Setelah dapat kamar, kami istirahat menunggu sampai sore biar cuaca tidak terlalu panas. Menjelang sore, kami ke pantai menikmati pemandangan, dan berteduh di bawah pohon, kulit kami sudah cukup gosong, tak perlu lagi berjemur. Kali ini pemandangan betul-betul berbeda. Beberapa turis asing hanya menggunakan celana dalam tanpa atasan sambil berjemur, woww... Kami pura-pura cuek saja dan mengalihkan pandangan ke arah lain (ngelirik sih dikit-dikit he-he-he....). Kalau di plototin nanti bisa kena marah he-he...

Malamnya, Gili Trawangan benar-benar milik turis asing, turis lokal biasanya pulang ketika sudah sore hari. Kafe-Kafe yang berjejeran sepanjang pantai mulai melantungkan musik-musik, serasa di Legian Bali, cuma kali ini kafe-kafe berdiri berada di sekitaran pinggir pantai. Suasananya seperti perpaduan antara Legian dengan Kuta.

Setelah bolak-balik sepanjang pantai, nyaris tidak ada turis lokal yang kami temui, yang banyak hanyalah anak pantai (yang biasanya jadi guide bagi turis-turis asing). Kami memilih nongkrong di pinggir pantai. Setelah puas menikmati pantai, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat. Esoknya, setelah sarapan kami meninggalkan Gili Trawangan, teman-teman dari Bali yang ketemu waktu di Rinjani sedang menunggu kami di Mataram untuk sama-sama ke Bali.

Berharap suatu saat bisa kembali ke Lombok dan menjelajahi tempat-tempat lainnya. Katanya teman saya yang di Lombok, masih banyak pantai-pantai lainnya yang sangat indah, namun belum terlalu dikenal luas. Lombok memang punya potensi pariwisata yang sangat besar. Tinggal butuh pengelolaan yang baik.

Gili Trawangan

wikipedia,Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.


Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.


Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.

Sejarah


Dahulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.

Pulau-Pulau Kecil yang Eksotis



Pulau Lombok saat ini telah menjadi salah satu Ikon wisata Indonesia, Keindahan pulau lombok tiada duanya di Indonesia, Keramahan masyarakat Sasak, Keindahan pantainya yg sangat putih, terumbu karang dan kekayaan hayati yg luar biasa, Kemegahan Gunung Rinjani serta keunikan budaya sasak banyak mengundang decak kagum wisatawan dalam dan luar negeri.

Keindahan Pulau Lombok dan eksotismenya akan mengundang Anda dan pasangan untuk berbulan madu disini. Begitu juga dengan exotisme Pulau Gilis juga akan mengundang anda untuk menikmati keindahan pulaunya.

Pulau ini merupakan salah satu dari dua pulau terbesar yang dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keelokan pemandangan alamnya, membuat Pulau Lombok menjadi salah satu destinasi bulan madu yang juga diminati. Bila sudah mengetahui ke mana kaki harus melangkah, keindahan Lombok dapat dieksplorasi dalam perjalanan ini.

Pulau Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air
Pulau Gili merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut Pulau Lombok, terdapat tiga Pulau Gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan pantainya yang yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di sekitar tiga Pulau ini dikenal memiliki taman laut yang sangat indah yang menjadi habitat aneka ikan yang indah berwarna-warni.

Kawasan Tiga Gili yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat-NTB. Gili merupakan pulau-pulau kecil nan indah yang banyak dijumpai di Lombok Barat. Dari sekian pulau yang ada di Lombok Barat, sampai saat ini baru tiga pulau (gili) yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Di antara sekian banyak objek wisata bahari yang berada di Lombok, tampaknya wisatawan takkan melewatkan kawasan pantai barat Lombok. Selain Pantai Senggigi yang terkenal, ada pula tiga pulau di tengah lautan (yang di sebut dengan nama gili) yang menjadi tempat favorit bagi wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berakhir pekan.


Pulau-pulau kecil itu bernama Gili Trawangan, Gili Air, serta Gili Meno. Ketiga pulau itu seakan mampu mewakili potret keindahan pantai-pantai di Lombok. Semuanya menyajikan kebeningan air laut, butiran pasir putih tanpa serakan sampah, serta terumbu karang dengan ikan hias yang menggemaskan.

Jarak tempuh menuju ketiga pulau itu paling lama menghabiskan waktu 30 menit, bergantung pada besar tidaknya arus ombak. Panorama alam langsung memukau. Air laut yang asin seakan tersekat oleh warna biru tua, biru muda sampai hijau muda. Saking jernihnya air, dasar lautnya pun terlihat bernas. Ketiga pulau mungil yang berada di tengah lautan itu memiliki perbedaan karakteristik yang unik. Masing-masing punya suasana alam dan ciri khas tersendiri. Bahkan, akhirnya perbedaan itu seakan memilah wisatawan sesuai dengan minat, sifat, dan kepribadiannya.


Gili Trawangan merupakan pulau terbesar, teramai sekaligus terjauh dari pulau utama Lombok. Kebanyakan wisatawan yang mengunjunginya terdiri dari orang-orang yang berjiwa muda dan penuh semangat. Di musim liburan, hampir sepanjang malam diadakan pesta yang hingar bingar dengan alunan musik.


Bagi wisatawan yang hanya ingin merasakan suasana pantai tanpa mau berbasah-basah, bisa bersantai di beranda hotel, kafe, dan restoran yang tertata apik. Bahkan, kalau berminat, Anda bisa menyewa kereta kuda cidomo untuk mengelilingi seluruh Pulau Gili Trawangan.

dan satu lg yg paling seru, di pulau gili tidak ada polisi, karna pulaunya di jaga sama masyarakat setempat yang penuh cinta damai,,

Richard D Gillis - Gili Trawangan

Intro : G Am D G

pulau yang indah
bersih pantai nya
ngga ada polusi
dan polisi ..


karna ngga ada kejahatan
dan macetnya lalu lintas
yang ada hanya andong
alat transportasi di pulauku

chorus
saat mentari tenggelam
dan digantikan bulan purnama
kami semua kumpul di pantai
tuk menyambut indahnya bulan purnama ...


reff
party di pantai dibawah bulan purnama
api unggun menambah hangatnya suasana
pra bidadari prang menari dan berdansa
inilah kehidupan malam gili trawangan...
A Bm E A

back to chorus
back to reff


anak anak pantai mencari pasangannya
tuk melepaskan hasrat yang ada di otaknya
di iringi musik richard d'gillis
semua senang... dan semuanya...... 

Yang pengen download lagunya klik disini..
 
Yahoo Messenger
Send Me IM!
Google Plus
Add Me To Your Circle!
Twitter
Follow Me!
Facebook
Add My Facebook
Original Template By UmakAduL - @AllrightReserved By UmakAduL 2012